Songsong Masa Depan Gemilang, Hari Ini STIT At-Taqwa dan STIT Muhammad Mardiyana Lepas 350 Lulusan Terbaik Dalam Gelar Wisuda Program Sarjana

Kab. Sumedang-Yayasan Harmoni Cendekia Insani Bandung yang menaungi dua lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) At-Taqwa Geger Kalong Bandung dan STIT Muhamadiyah Mardiana sukses menggelar  sidang senat terbuka dalam rangka wisuda program sarjana yang bertempat di salah satu hotel di kawasan Jatinangor, Puri Hotel Khatulistiwa, Kabupaten Sumedang, Rabu (22/1/2025).

Sidang senat terbuka ini telah melahirkan lulusan terbaik sebanyak 350 Wisudawan/i program sarjana (S1) dari dua perguruan tinggi dengan 4 Program Studi (Prodi) Tahun Akademik 2024-2025, yaitu satu Program Sudi Pendidikan Agama Islam untuk STIT At-Taqwa dan tiga Program Studi STIT Muhammadiyah Mardiyana (Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Prodi Pendidikan Guru Islam Anak Usia Dini, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).

Kegiatan wisuda program sarjana ke-2 kali ini mengusung tema “Unggul, Kompetitif, dan Adaptif”, dalam arti para wisudawan/wisudawati betul-betul punya daya saing, bisa bersaing dengan lulusan dari alumni perguruan tinggi yang lain, dan mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga nantinya diharapkan punya kesiapan untuk bekerja ataupun mengembangkan dirinya.

Menurut Ketua STIT Muhammad Mardiyana Ketua STIT Muhammadiyah Mardiana, H. Ii Somantri, S. Ip., S. Ag., M. Ag., M. Si, pihak perguruan tinggi merasa bangga kepada mahasiswa/i hari ini telah selesai dan lulus melaksanakan perkuliahan sehingga kami apresiasi dalam bentuk wisuda kolaborasi dua perguruan tinggi STIT At-Taqwa Geger Kalong Bandung dan STIT Muhamadiyah Mardiana.

“Yang lulus pada tahun 2018-2019 sebagian mendapat SKL dan Ijazah tetapi belum diwisuda, Nah hari inilah kita lakukan wisuda bersamaan dengan lulusan tahun 2024 (ijazah dalam proses),” kata H. Ii Somantri saat gelar konferensi pers dengan awak media usai gelar sidang senat terbuka dalam rangka wisuda program sarjana (S1), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (22/1/2025).

Ia menyebutkan walaupun para wisudawan/i sudah menyandang gelar SP.d, harus mampu menjawab tantangan dunia yang mengalami perubahan serba cepat ini dengan terus menerus belajar, mengamalkan ilmu (adaptasi), oleh sebab ilmu yang diperoleh didunia perguruan tinggi tidak sesuai dengan realita saat mereka memasuki dunia kerja.

Untuk itu, kata H. Ii Somantri, kami telah mengupayakan dengan bekerjasama dengan tim bisnis membekali para sarjana ini dengan keahlian lainnya seperti mahir berbahasa asing jepang, mampu menjadi seorang desainer, mampu menjadi konseptor makanan (Chef).

“Sehingga para lulusan perguruan tinggi ini bisa terserap di dunia kerja sebanyak-banyaknya. Dari hasil serapan tenaga kerja para alumni lulusan ini dan berkolaborasi dengan user sebagai bahan evaluasi kami dalam penyusunan dan pengembangan program studi kedepan,” ujarnya.

Menyangkut pengembangan, H.Ii.Somantri memaparkan bahwa dua sekolah tinggi ini (STIT At-Taqwa dan STIT Muhammad Mardiyana) akan dikembangkan menjadi sebuah perguruan tinggi berbentuk Institute Agama Islam.

“Hari ini STIT Muhammad Mardiyana telah mengajukan tiga Prodi sedangkan STIT At-Taqwa telah mengajukan Program Pasca Sarjana S2. Kemudian Kedua perguruan tinggi ini akan dimerger akan melahirkan Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, Fakultas Dakwah (Ekonomi dan Bisnis). Nantinya akan berubah nama menjadi Institute Agama Islam Bandung,” paparnya.

Terakhir, Ketua STIT Muhammad Mardiyana ini menyampaikan harapan besar kepada para wisudawan/i baru diwisuda.

“Semoga para wisuda/i ini dapat menjaga nama baik almamater, meningkatkan kualitas keilmuan, berbakti kepada agama, nusa dan bangsa, menjunjung tinggi sebagai seorang ilmuwan yang berkualitas serta bertoleransi terhadap perkembangan jaman, dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya,” pungkas H. Ii Somantri. ***

Reporter: Arif
Editor: Aripudin/Adjie

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *