Bedas Literasi Ramadhan/Berlian Fest Tahun 2025, Bupati Dadang Supriatna Sebut Bisa Tingkatkan Minat Baca

Kab. Bandung, Viraljabar.com-Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak kepada banyak pihak untuk mensukseskan kegiatan Bedas Literasi Ramadhan/Berlian Fest Tahun 2025 yang dilaksanakan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung, di Soreang, Rabu (12/3/2025).

Bupati Dadang Supriatna berharap melalui kegiatan Berlian Fest Tahun 2025 ini generasi muda semakin cerdas, dan Kabupaten Bandung lebih Bedas. Kegiatan ini pula dalam rangka atau wahana meningkatkan minat baca dan memberikan informasi seluas-luasnya untuk kemajuan Kabupaten Bandung.

“Kegiatan Berlian Fest ini digagas setiap tahun pada setiap bulan suci Ramadhan,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna dalam sambutannya.

Ia menyebutkan pelaksanaan Berlian Fest ini untuk meningkatkan minat baca.

“Hal ini sebagai upaya dari Pemerintah Kabupaten Bandung dalam menumbuhkembangkan minat baca masyarakat,” harapnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa literasi adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi.

“Orang bisa mendengarkan informasi, kemudian setelah mendengar bisa menyampaikan. Butuh baca dengan membaca. Dengan membaca bisa melihat dunia. Dengan membaca kita bisa paham apa yang harus dilakukan. Contohnya, kita tidak tahu isi kandungan Al-Quran, tetapi dengan membaca kita bisa tahu isi kandungan Al-Quran tersebut,” tuturnya.

Kang DS mengatakan, bahwa Al-Quran merupakan pedoman hidup untuk umat muslim dan apa saja yang ada dalam kandungan Al-Quran, bisa diketahui dengan cara membaca. Selain membaca bisa juga dengan cara mendengarkan ketika isi kandungan Al-Quran dibacakan.

“Menyampaikan informasi itu bagian dari literasi. Kemampuan ini kita bentuk. Apalagi saat ini anak-kita lebih cerdas. Tinggal kita mengawal dan mengawasi anak-anak kita jangan sampai salah. Supaya tidak jadi persoalan,” katanya.

Kang DS mengatakan anak-anak atau generasi muda dari kalangan gen Z atau generasi milenial sudah bisa mengoperasionalkan handphone.

“Hanya saja kelemahan dari handphone itu, aplikasinya bebas. Ini yang menjadi persoalan. Sehingga bisa melihat pornografi, dan muncul keinginan. Ada kejadian akibat dibully, sehingga timbul rasa dendam untuk melakukan tindak kriminalitas. Hal itu harus kita kawal jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Bupati Bedas berharap kepada Bunda Literasi di tingkat RW bisa turut memberikan pemahaman. Ia juga sudah menginstruksikan kepada Kepala Dispusip Kabupaten Bandung, sebanyak 4.310 Bunda Literasi RW sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan.

“Tapi ingat jangan sampai double. Ada Bunda Literasi, kader PKK dan Posyandu,” ucapnya.

Ia juga berharap kepada Dispusip, DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), DP2KBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk melakukan konsolidasi supaya tidak ada yang menerima double terkait BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

“Kalau kita hitung sudah ada 165.000 penerima BPJS Ketenagakerjaan selama kepemimpinan saya di sini. Nanti seniman akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kang DS menyampaikan keinginan Presiden Prabowo untuk membuat Koperasi Desa Merah Putih. “Informasi ini bagian dari literasi dan pembelajaran. Begitu juga bunda literasi menjelaskan lingkungan sehat, itu juga sama literasi,” katanya.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap bahwa dengan adanya lomba desa tidak hanya seremonial. Hal itu sesuai dengan harapan Gubenur Jabar.

“Lomba desa itu ada tiga besar di masing-masing kabupaten, siapa desa yang bersih dari sampah, siapa desa yang sehat lingkungannya, rumahnya, airnya dan lain sebagainya. Maka akan diberi bonus, satu desa Rp 7 miliar,” katanya.

Menurutnya, gubernur menyebutnya desa istimewa, kalau di Kabupaten Bandung nanti ada desa Bedas.

“Minimal kita akan berikan Rp 5 miliar untuk desa tersebut. Sehingga kita berlomba untuk merubah karakter. Untuk itu, bunda literasi bisa mentransformasikan informasi terkait dengan program presiden, gubernur, bupati kepada masyarakat. Misalnya, tentang program makan bergizi gratis,” ujarnya.

Sementara itu, Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dispusip Kabupaten Bandung yang setiap tahun melaksanakan Bunda Literasi Ramadhan (Berlian) Fest.

“Ini merupakan komitmen kita bersama dengan Bunda Literasi untuk mendukung visi pembangunan untuk meningkatkan masyarakat Kabupaten Bandung yang lebih Bedas, maju, berkelanjutan untuk mewujudkan generasi emas,” katanya.

Untuk itu, Emma Dety berharap pelaksanaan Berlian Fest 2025 ini menjadi perhatian banyak pihak dan tolok ukur bagi kemajuan bangsa.

Emma Dety juga mengajak kepada para peserta Berlian Fest, termasuk kepada generasi muda untuk membiasakan membaca.

Ia berharap melalui pelaksanaan Berlian Fest itu, bisa menghasilkan masyarakat yang produktif, kreatif, dan juga inovatif dalam pembangunan di Kabupaten Bandung.

“Saya juga berpesan kepada Bunda Literasi Kecamatan, Bunda Literasi Desa dan juga Bunda Literasi RW jangan bosan-bosan untuk terus mengedukasi bagaimana penerapan literasi itu sendiri. Mulailah dengan ngadongeng, karena akan tumbuh ide-ide yang luar biasa,” tuturnya.

Emma Dety mengatakan melalui pelaksanaan Berlian Fest ini, untuk mengenalkan bagaimana asiknya berliterasi dan untuk menumbuhkan semangat berliterasi dan berkarya. Dengan harapan masyarakat mampu berperan aktif dalam pembangunan di Kabupaten Bandung.

“Saya mengucapkan selamat dan sukses kepada Dispusip Kabupaten Bandung tahun ini sekaligus mendapatkan piagam penghargaan. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi dan menumbuhkan semangat kreatifitas untuk terus menjadi yang terbaik, selain diimplementasikan di masyarakat. Karena baru Kabupaten Bandung yang memiliki Bunda Literasi terbanyak di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dispusip Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi mengatakan bahwa pelaksanaan Berlian Fest ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan adalah momen yang penuh berkah dan waktu yang sangat tepat untuk meningkatkan semangat literasi.

“Literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi juga mencakup aspek kreatifitas dan kecerdasan memahami dan mengolah informasi,” katanya.

Teguh mengatakan kegiatan Berlian Fest ini dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan dan menumbuhkan budaya literasi. Selain itu, Berlian Fest bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, bunda literasi dan juga para pengelola motor baca dalam mengembangkan keterampilan literasi melalui berbagai perlombaan.

“Perlombaan yang diselenggarakan, diantara lomba menulis surat untuk Bupati Bandung, lomba baca puisi, lomba cerdas cermat bunda literasi, lomba video konten bagi para pengelola motor baca, lomba kolase dan lain sebagainya,” jelasnya.

Selain itu, kata Teguh, pada kesempatan itu turut dilaksanakan bazar buku murah, bazar UMKM mitra Dispusip. Hal ini bertujuan untuk memperluas akses terhadap bahan bacaan berkualitas serta mendukung produk-produk kreatif lokal hasil binaan Dispusip.

“Dengan adanya bazar Ramadhan ini diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan buku-buku berkualitas sekaligus mendukung perekonomian pelaku usaha dan usaha kecil dan menengah,” harapnya.

Menurutnya, berdasarkan data UNESCO, minat baca di Indonesia masih tergolong sangat rendah. Beberapa laporan menyebutkan, tingkat literasi di Indonesia berada pada posisi kurang menggembirakan dibandingkan dengan negara lain.

“Berdasarkan data UNESCO, minat baca di Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1000 orang hanya 1 orang yang memiliki minat baca. Indonesia menempati ke-60 dari 61 negara dalam hal literasi (minat baca),” ujarnya.

Teguh menyebutkan tingkat kegemaran membaca di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 berada pada nilai 87,41 poin atau dalam kategori tinggi. Menempati peringkat kedua se-Jawa Barat.

“Tentunya hal ini tidak terlepas dari kebijakan Pak Bupati Bandung yang begitu besar terhadap Dispusip Kabupaten Bandung dengan berbagai program strategis yang diimplementasikan. Di antaranya peluncuran motor baca di setiap kecamatan, pembentukan bunda literasi sampai tingkat RW, penyediaan mobil perpustakaan keliling, gerakan wakaf buku ASN dan masyarakat, ” katanya.

Pada kesempatan itu, katanya, turut dilaksanakan penandatanganan kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, dan secara simbolis menyerahkan insentif kepada Bunda Literasi RW.

“Hal tersebut merupakan janji politik Pak Bupati Bandung pada saat kampanye dan direalisasikan pada tahun ini, serta menjadi program 100 hari kerja Bupati Bandung, yaitu pemberian insentif dan BPJS Ketenagakerjaan kepada bunda Literasi RW sebanyak 4.310 orang,” katanya.

Pada kesempatan ini juga turut dilaksanakan pengukuhan pengiat naskah kuno atau pancanaka yang mewakili 31 kecamatan se-Kabupaten Bandung.

“Ini merupakan terobosan yang inovatif karena di Jawa Barat baru di Kabupaten Bandung berinisiatif membentuk pegiat naskah kuno,” sebutnya.

Ia pun turut menyampaikan perubahan kelembagaan, Dispusip Kabupaten Bandung telah melakukan perubahan tipologi. “Yang semula tipe B menjadi tipe A. Berharap mendapatkan dinas tipe A,” katanya.

Teguh mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung dan Bunda Literasi Kabupaten Bandung atas perhatian dan dukungan dan kebijakan yang luar biasa yang telah diberikan kepada Dispusip dalam upaya meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Bandung.

“Kebijakan Pak Bupati Bandung dalam memberikan mobil perpustakaan keliling, motor baca, dan peran Bunda Literasi memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Dukungan Bapak Bupati dan Bunda Literasi memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan minat baca,” ujarnya.

Teguh berkeyakinan dengan kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna bahwa Kabupaten Bandung akan terus berkembang menjadi daerah yang cerdas, inovatif dan maju dalam bidang literasi. Hal itu sesuai dengan visi Kabupaten Bandung yang lebih Bedas, maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.***

Reporter: Icha Narita
Editor: Aripudin/Adjie

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *